Yogyakarta, lebih dari sekadar kota pelajar dan seni, adalah jendela menuju kekayaan sejarah dan warisan budaya Indonesia yang luar biasa. Di setiap sudutnya, tersembunyi jejak peradaban masa lalu yang megah, terutama dalam bentuk candi-candi dan situs bersejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan-kerajaan Nusantara. Bagi para pecinta sejarah, arsitektur, dan budaya, Yogyakarta menawarkan sebuah perjalanan tak terlupakan melintasi waktu. Artikel ini akan memandu Anda menjelajahi 12 candi dan situs bersejarah paling ikonik yang wajib dikunjungi di Yogyakarta, mengungkap keindahan dan kisah di balik setiap batu dan ukirannya.
Keagungan Agama Hindu: Candi Prambanan dan Ratu Boko
Tidak ada yang bisa menolak pesona Candi Prambanan, kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Dibangun untuk memuliakan Trimurti (Brahma, Wisnu, dan Siwa), arsitektur Prambanan yang menjulang tinggi dengan ukiran reliefnya yang detail sungguh menakjubkan. Setiap cerita yang terukir di dinding candi menceritakan legenda Ramayana, memberikan gambaran kehidupan spiritual dan budaya masyarakat masa lalu. Tak jauh dari Prambanan, Candi Ratu Boko menawarkan pengalaman berbeda. Situs ini lebih merupakan bekas keraton atau pemukiman, namun keindahan matahari terbenam dari puncaknya, dengan latar belakang kompleks candi yang luas, menjadikannya tempat yang magis dan penuh makna sejarah.
Keindahan Agama Buddha: Candi Borobudur dan Candi Sewu
Meskipun secara administratif berada di luar provinsi DIY, Candi Borobudur adalah ikon yang tak terpisahkan dari lanskap sejarah Jawa Tengah yang berdekatan dengan Yogyakarta dan seringkali menjadi bagian dari itinerary wisata sejarah di Yogyakarta. Sebagai situs warisan dunia UNESCO, Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia, menampilkan stupa-stupa megah dan relief-relief yang menggambarkan ajaran Buddha dan kehidupan sehari-hari pada masanya. Lebih dekat dengan Yogyakarta, Candi Sewu, yang berarti seribu candi, adalah kompleks candi Buddha terbesar kedua di Indonesia setelah Borobudur. Meskipun banyak yang rusak, sisa-sisa strukturnya masih memancarkan aura spiritualitas yang mendalam dan menawarkan wawasan tentang kejayaan agama Buddha di masa lalu.
Situs Bersejarah dan Jejak Keraton: Benteng Vredeburg dan Taman Sari
Yogyakarta juga kaya akan situs bersejarah peninggalan masa kolonial dan kerajaan. Museum Benteng Vredeburg, sebuah benteng peninggalan Belanda, kini berfungsi sebagai museum sejarah perjuangan nasional. Di dalamnya, Anda dapat melihat diorama yang menceritakan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, memberikan perspektif yang berharga tentang perjuangan kemerdekaan. Tak kalah menarik adalah Taman Sari, sebuah kompleks istana air yang dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I. Dengan kolam-kolam pemandiannya, lorong-lorong bawah tanah, dan arsitektur uniknya, Taman Sari menawarkan gambaran gaya hidup dan desain istana keraton pada masanya, menjadikannya situs bersejarah yang eksotis dan memikat.
Candi-candi Kecil yang Sarat Makna: Candi Sambisari, Candi Gebang, dan Candi Kalasan
Selain candi-candi besar yang populer, Yogyakarta memiliki sejumlah candi kecil yang tak kalah menarik dan sarat makna. Candi Sambisari, yang ditemukan terkubur di bawah tanah, kini berdiri megah dengan arsitektur unik yang mengesankan. Candi Gebang, sebuah candi Hindu kecil yang lokasinya tersembunyi di pemukiman warga, menawarkan suasana yang lebih intim dan otentik. Sementara itu, Candi Kalasan adalah candi Buddha yang memiliki nilai sejarah tinggi, dikenal dengan ukiran dewi Tara yang indah dan prasasti pendiriannya yang merupakan salah satu yang tertua di Jawa.
| No | Nama Candi/Situs | Lokasi | Periode/Agama | Deskripsi Singkat | Estimasi Biaya Masuk (IDR) |
|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Candi Prambanan | Sleman | Abad ke-9 / Hindu | Kompleks candi Hindu terbesar, arsitektur megah | 35.000 (domestik) |
| 2 | Candi Ratu Boko | Sleman | Abad ke-8 / Kerajaan Mataram Kuno | Bekas keraton/pemukiman, pemandangan matahari terbenam | 15.000 |
| 3 | Candi Borobudur | Magelang (Dekat Yogya) | Abad ke-8 / Buddha | Candi Buddha terbesar dunia, warisan UNESCO | 45.000 (domestik) |
| 4 | Candi Sewu | Prambanan, Sleman | Abad ke-8 / Buddha | Kompleks candi Buddha terbesar kedua, sisa-sisa megah | – (Gratis masuk area luar) |
| 5 | Museum Benteng Vredeburg | Pusat Kota Yogyakarta | Peninggalan Belanda | Museum sejarah perjuangan nasional | 5.000 |
| 6 | Taman Sari | Pusat Kota Yogyakarta | Abad ke-18 / Keraton Yogyakarta | Istana air keraton, kolam, lorong bawah tanah | 15.000 |
| 7 | Candi Sambisari | Sleman | Abad ke-9 / Hindu | Candi Hindu yang ditemukan terkubur | 10.000 |
| 8 | Candi Gebang | Sleman | Abad ke-8 / Hindu | Candi Hindu kecil, suasana otentik | – (Gratis) |
| 9 | Candi Kalasan | Sleman | Abad ke-8 / Buddha | Candi Buddha, ukiran dewi Tara indah | 10.000 |
| 10 | Situs Warungboto | Yogyakarta | Abad ke-18 / Keraton Yogyakarta | Petirtaan dan taman keraton | 5.000 |
| 11 | Candi Sari | Sleman | Abad ke-8 / Buddha | Candi Buddha, atap bertingkat | 10.000 |
| 12 | Candi Banyunibo | Sleman | Abad ke-9 / Buddha | Candi Buddha kecil, atap melengkung | 10.000 |
Menjelajahi 12 candi dan situs sejarah di Yogyakarta ini adalah sebuah perjalanan mendalam ke dalam akar budaya dan peradaban Indonesia. Dari keagungan candi Hindu dan Buddha hingga jejak kolonial dan keraton, setiap tempat menyimpan kisah dan keindahan arsitektur yang memukau. Pengalaman ini tidak hanya memberikan wawasan sejarah yang kaya, tetapi juga apresiasi mendalam terhadap warisan nenek moyang yang patut dijaga kelestariannya. Dengan mengunjungi situs-situs ini, Anda turut berkontribusi dalam menjaga dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami sejarah dan merasakan aura magis dari setiap sudut Yogyakarta yang penuh makna.
Image by: Afvzi
https://www.pexels.com/@afvzi-1263374





