
Daftar isi
Yogyakarta tidak pernah kehabisan cara untuk memikat para pelancong, salah satunya melalui kekayaan kulinernya. Di antara deretan hidangan lezat, ada satu nama yang selalu berhasil mencuri perhatian: Sate Klatak. Ini bukan sate biasa yang Anda kenal. Lupakan sejenak bumbu kacang yang melimpah, karena Sate Klatak menawarkan kesederhanaan rasa yang justru menjadi kekuatan utamanya. Terbuat dari daging kambing muda yang empuk dengan bumbu minimalis, hidangan ini adalah bukti bahwa kelezatan sejati tak butuh banyak polesan. Artikel ini akan menjadi panduan Anda untuk menjelajahi surga Sate Klatak di Yogyakarta, mengungkap keunikannya, dan merekomendasikan tempat-tempat terbaik untuk menikmatinya.
Mengenal keunikan Sate Klatak
Apa sebenarnya yang membuat Sate Klatak begitu istimewa? Jawabannya terletak pada tiga hal utama: bumbu, tusuk sate, dan cara penyajiannya. Nama “klatak” konon berasal dari bunyi yang timbul saat potongan daging ditaburi garam kasar dan dibakar di atas bara api. Ya, bumbu utamanya hanyalah garam dan sedikit merica. Kesederhanaan ini bertujuan untuk menonjolkan cita rasa asli daging kambing muda yang segar dan juicy.
Keunikan kedua yang paling mencolok adalah penggunaan jeruji sepeda sebagai tusuk satenya. Ini bukan sekadar gimmick. Jeruji besi dipercaya merupakan penghantar panas yang sangat baik, sehingga daging dapat matang secara merata hingga ke bagian dalam. Hasilnya adalah sate dengan tekstur yang empuk sempurna di setiap gigitan. Terakhir, lupakan saus kacang atau kecap manis. Sate Klatak secara tradisional disajikan dengan kuah gulai yang gurih dan kaya rempah, atau terkadang hanya dengan irisan bawang merah, cabai rawit, dan sedikit lada.
Sang legenda dari Bantul: Sate Klatak Pak Pong
Jika berbicara tentang Sate Klatak, nama Pak Pong hampir selalu muncul di urutan pertama. Berlokasi di Jalan Imogiri Timur, Jejeran, Bantul, warung ini dianggap sebagai salah satu pelopor dan penjaga cita rasa otentik Sate Klatak. Jangan kaget jika Anda menemukan antrean panjang, karena popularitasnya sudah melegenda. Di sini, Anda akan disuguhi potongan daging kambing yang tebal namun luar biasa empuk. Rasa asin dan gurih dari garam berpadu sempurna dengan aroma bakaran yang khas.
Kuah gulai pendampingnya juga menjadi bintang utama. Rasanya tidak terlalu pekat, namun kaya akan rempah yang pas untuk menyeimbangkan rasa daging. Selain Sate Klatak, Pak Pong juga menyediakan menu olahan kambing lainnya yang tak kalah lezat, seperti tongseng, tengkleng, dan gulai jeroan. Makan di sini memberikan pengalaman lengkap bagi para pencinta daging kambing.
Popularitas sinematik di Sate Klatak Pak Bari
Nama Sate Klatak Pak Bari meroket setelah muncul dalam adegan ikonik di film “Ada Apa Dengan Cinta? 2”. Namun, kelezatannya sudah dikenal jauh sebelum itu. Yang membuat Pak Bari unik adalah lokasinya yang tidak biasa, yaitu di dalam sebuah los di Pasar Jejeran. Pengalaman makan di sini terasa lebih “blusukan” dan otentik. Warungnya baru buka menjelang malam, mengubah suasana pasar yang sepi menjadi area kuliner yang ramai.
Sate Klatak di sini memiliki ciri khas daging yang dipotong sedikit lebih kecil, namun tetap empuk. Banyak yang berpendapat bahwa rasa satenya sangat klasik dan mengingatkan pada Sate Klatak tempo dulu. Suasana makan yang sederhana, duduk di bangku-bangku panjang sambil melihat langsung proses pembakaran sate, menjadi daya tarik tersendiri. Bersiaplah untuk sedikit bersabar, karena antreannya seringkali tidak kalah panjang dari Pak Pong.
Pilihan terbaik untuk menikmati Sate Klatak
Selain dua nama besar di atas, Yogyakarta masih memiliki beberapa warung Sate Klatak lain yang patut Anda coba. Setiap tempat memiliki sentuhan dan pesonanya masing-masing. Berikut adalah rangkuman beberapa rekomendasi terbaik untuk petualangan kuliner Anda.
| Nama Tempat | Lokasi Utama | Ciri Khas & Keunikan |
|---|---|---|
| Sate Klatak Pak Pong | Jalan Imogiri Timur, Bantul | Legendaris, tempat luas, pilihan menu kambing lengkap. |
| Sate Klatak Pak Bari | Pasar Jejeran, Bantul | Ikonik karena film AADC 2, lokasi unik di dalam pasar. |
| Sate Klatak Pak Jupaini | Jalan Imogiri Timur, Bantul | Alternatif populer, dikenal dengan kuah gulai yang sedikit lebih kental. |
| Sate Klatak Mas Adi | Jalan Ring Road Selatan (dekat UMY) | Lokasi lebih dekat dengan pusat kota, favorit mahasiswa. |
Menjelajahi dunia Sate Klatak di Yogyakarta adalah sebuah perjalanan rasa yang otentik. Ini bukan sekadar tentang makan sate, melainkan tentang mengapresiasi bagaimana bumbu paling sederhana mampu menghasilkan kelezatan yang maksimal. Dari Pak Pong yang legendaris hingga Pak Bari yang sinematik, setiap warung menawarkan cerita dan karakternya sendiri. Memilih yang terbaik tentu kembali pada selera pribadi, namun satu hal yang pasti: Sate Klatak adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh Anda lewatkan saat berada di Jogja. Jadi, siapkan perut Anda dan nikmati sensasi gurih dari setiap tusuk jeruji sepeda yang disajikan hangat langsung dari panggangan.
Image by: Keri Liwi
https://www.pexels.com/@keriliwi






